Kamis, 29 November 2012

Meningkatkan solidaritas


Meningkatkan solidaritas
Akibat dari pembentukan kelompok sosial dari seksi yang berbeda-beda adalah semakin kuatnya hubungan atau ikatan antaranggota sambil untuk sementara mengabaikan perbedaan-perbedaan horizontal maupun vertikal di antara mereka. Dengan demikian, diferensiasi di dalam masyarakat menjadi hal yang diangap wajar karena mereka dapat saling bergaul intensif dan saling memaklumi hal-hal tertentu. Selain itu, interseksi dapat menghasilkan kelompok sosial baru dengan kriteria yang baru pula, misalnya para pengguna Wikipedia akan mengabaikan perbedaan yang menyangkut suku, ras, dan agama yang mereka anut ketika berkumpul dengan kelompoknya.

Menimbulkan potensi konflik
Jika perbedaan-perbedaan yang mereka miliki lebih menonjol dan semakin tajam.Misalnya jika perbedaan latar belakang suku, agama, dan status orang tua lebih menonjol dalam suatu organisasi pelajar, maka konflik yang berakhir pada perpecahan pasti akan terjadi dalam organisasi tersebut. Konflik dapat pula terjadi dalam masyarakat luas yang menempati suatu komplek perumahan, sebab mereka berasal dari berbagai latar belakang sosial budaya yang berbeda-bedaan.

Saluran interseksi di Indonesia
Persilangan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi tidak terjadi begitu saja namun dibantu dengan adanya interaksi di antara berbagai seksi. Interaksi antara satu seksi dengan seksi lainnya dapat dilakukan melalui hubungan ekonomi, sosial, dan politik.
Hubungan ekonomi
  • Melalui perdagangan
Kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami pulau-pulau di Nusantara telah menjalin hubungan dagang dengan berbagai bangsa di dunia sejak zaman dahulu kala. Dengan hubungan dagang yang telah berlangsung selama ratusan tahun itu, interseksi di Indonesia juga telah berlangsung selama ratusan tahun pula. Interseksi tersebut berjalan sedemikian rupa dan meliputi unsur-unsur bidang agama, kebudayaan, dan kesenian.
  • Melalui perindustrian
Interseksi melalui perindustrian menjadi semakin intensif di era yang mengutamakan produk-produk industri berteknologi tinggi. Interseksi akan terjadi melalui kerja sama perindustrian yang dibangun baik di tingkat regional maupun internasional.
Hubungan sosial
  • Melalui perkawinan
Di antara para pendatang yang melakukan kegiatan perdagangan, perindustrian, penjelajahan, dan penyebaran agama, banyak yang melakukan pernikahan dan membentuk kehidupan keluarga dengan penduduk asli Indonesia. Perkawinan ini menyebabkan terjadinya persilangan antara bangsa dan ras yang berbeda tersebut. Dilihat dari prosesnya, perkawinan antarras atau etnik (suku bangsa) ini merupakan suatu bentuk asimilasi secara fisik, sebab proses penyatuan tersebut meliputi fisik orang-orang yang terlibat di dalamnya. Perkawinan antaretnik sangat efektif dalam mewujudkan integrasi (penyatuan) karena perbedaan-perbedaan yang berpotensi menjadi pemicu konflik dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali.
  • Melalui pendidikan
Hubungan dalam bidang perdagangan, industri, dan perkawinan antaretnik akan memberikan peluang untuk terjadinya interseksi dalam bidang pendidikan sebab keturunan-keturunan mereka akan bersekolah di wilayah-wilayah yang mayoritas siswanya berbeda ras dan kebudayaan. Dalam bentuk yang lebih tinggi juga telah dilakukan pertukaran pelajar, lomba-lomba bidang sains dan teknologi tingkat pelajar, dan lain-lain.
  • Politik
Hubungan diplomatik atau hubungan antarnegara juga akan menyebabkan terjadinya proses interseksi di antara para pejabat dan utusan negara masing-masing. Hal ini mudah dipahami karena mereka akan menetap, bekerja, dan berhubungan sosial dengan orang-orang yang berasal dari ras dak kebudayaan yang berbeda-beda. Hubungan antarnegara ini, selain bermaksud untuk meningkatkan hubungan dalam bidang ekonomi, juga untuk mempererat persaudaraan antarnegara. Interseksi yang akan terjadi meliputi semua bidang, antara lain politik, sosial, ekonomi, kebudayaan, dan agama.












TINDAKAN SOSIAL & INTERAKSI SOSIAL
 Standar Kompetensi :J
Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
 Kompetensi Dasar :
J
Mendekripsikan proses interaksi social sebagai dasar pengembangan pola keteraturan dan dinamika kehidupan social
 Indicator
J :
1. Mendefenisikan interaksi social dan dinamika social
2. Menjelaskan factor-faktor yang mendorong terjadinya iteraksi social da dinamika social
3. Menjelaskan hubunga antara interaksi social dan keteraturan social
 Materi Pokok
J :
interaksi social dan dinamika social

TINDAKAN SOSIAL & INTERAKSI SOSIAL
A. TINDAKAN SOSIAL
1. PENGERTIAN TINDAKAN SOSIAL
Menurut Sitorus ,
Tindakan social adalah perbuatan atau perilaku atau aksi yang dilakukan manusia yang mempunyai tujuan tertentu.
Tetapi perlu diketahui bahwa tidak semua tindakan manusia dapat digolongan sebagai tindakan social, suatu tindakan manusia dapat dikatakan sebagai tidakan social apabila dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain. Sebagai contoh : seorang dikatakan belajar apabila teman-teman di kelasnya juga ikut belajar. Bukan hanya seorang siswa berada di dalam kelas dikatakan belajar tetapi apabila dia memperhatikan guru dan teman2nya yang juga belajar.
2. JENIS-JENIS TINDAKAN SOSIAL
Menurut Max Weber, tindakan social terdiri atas :
1. TINDAKAN RASIONAL INSTRUMEN adalah tindakan social yang dilakukan seeorang berdasarkan pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tindakan itu dan keterseiaan alat yang ddigunakan untuk mencapai tujunnya
Contoh : seorang siswa yang bercita-cita ingin menjadi seorang dokter sehingga tinakannya untuk memenui tujuan tersbut yaitu harus belajar dengan rajin.
2. TINDAKAN RASIONAL BERORIENTASI NILAI adalah tindakan seseorang yang bersifat rasional dan memperhitungkan manfaatnya. Atau tindakan social yang berorientasi kepada sebuah nilai social
Contoh : seorang rajin beribadah/sembahyang karena dia memikirkan manfaatnya yaitu ingin masuk surge dan mendapatkan pahala, dimana sembahyang mengandung nilai-nilai religius.
3. TINDAKAN TRADISIONAL adalah tindakan yang dilakukan seseorang erdasarkan kebiasaan turun-temurun yang berasal dari nenek moyang.
Contoh : upacara-upacara adat yang dilakukan misalnya membuat sesaji saat pesta panen
4. TINDAKAN AFEKTIF adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang karena atas dasar perasaan atau emosi.
Contoh : seseorang bersorak kegirangan karena ketika menonton Real Madrid sebagai tim kesayangannya menang atas kesbelasan Barcelona

B. INTERAKSI SOSIAL
1. PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL
interaksi sosial ad/ hubungan-hubungan sosial dinamis yg menyangkut hubungan antara orang-orang, kelompok manusia, maupun perorangan dgn kelompok manusia.
Interaksi terjadi apabila satu individu melakukan tindakan sehingga menimbulkan reaksi dari individu-individu lainnya
2. SYARAT-SYARAT TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL
1. KONTAK SOSIAL
Syani (2002), berpendapat bahwa kontak sosial adalah hubungan antara satu org atau lebih melalui percakapan dgn saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing dalam kehidupan masyarakat, konflik sosial dengan pihak yg lainnya.
Kontak sosial bisa secara langsung maupun tdk langsung. Adapun contohnya adalah:
Secara langsung: bisa berupa bertatap muka dan berdialog antara dua pihak atau lebih.
Secara tdk langsung: hubungan melalui perantara misalnya handphone, radio, surat, dsb.
2. KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu proses saling memberikan tafsiran kepada atau dari perilaku orang lain (yg berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap), perasaan-perasaan yg ingin disampaikan oleh orang tsb.
Dengan adanya komunikasi tersebut, sikap-sikap dan perasaan suatu kelompok manusia atau perorangan dapat diketahui oleh orang maupun kelompok manusia lainnya.

Menurut Charles P. Loomis, ciri-cirinya yaitu :
• Ada pelaku dgn jumlah lebih dari satu orang
• Ada komunikasi antarpelaku dgn menggunakan simbol-simbol.
• Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa mendatang) yg menentukan sifat aksi yg sedang berlangsung.
• Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperkirakan oleh pengamat.

3. JENIS-JENIS INTERAKSI SOSIAL
1. INDIVIDU DENGAN INDIVIDU
Contoh :
2. INDIVIDU DENGAN KELOMPOK
Contoh :
3. KELOMPOK DENGAN KELOMPOK
Contoh :

4. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI SOSIAL
Menurut Soerjono Soekanto factor yag mempengaruhi terjadinya interaksi social yaitu :
1. IMITASI adalah Tindakan sosial meniru sikap,tindakan dll seorang secara berlebihan. Imitasi dapat bersifat positif
Contoh : seorang siswa meniru cara berpakaian gurunya yang rapi. Atau dapat pula bersifat negative contoh: seorang siswa meniru cara berpenampilan seorang artis ; rambut Gondrong ,memakai anting , memakai gelang dan kalung berlebihan.
2. SUGESTI adalah pemberian pengaruh atau pandangan atau sikap atau perilaku sehingga orang yang mendapat pengaruh tersebut akan mengikuti tanpa berpikir secara rasional.
Contoh : iklan yang diperankan oleh seorang artis yang menyarankan untuk menggunakan handphone terbaru kemudian di ikuti olh seorang siswa tanpa memperhitungkan harganya
3. IDENTIFIKASI adalah kecendrungan atau keinginan dari dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain, umumnya yang menjadi objek identifikasi adalah seorang idola.
Contoh : seorang yang meniru penampilan, sikap dan gaya hidup idolanya yaitu Phasa UNGU jadi dia meniru gaya rambut, gaya berpakaian, dll. Umumnya identifikasi lebih mendalam daripada imitasi karena dalam ientifikasi yang di tiru adala semua hal.
4. SIMPATI adalah proses dimana seseorang mersa tertarik terhadap situasi atau keadaan orang lain, sehingga dia akan merasa bahwa dia megalai seperti yang di alami orang lain
Contoh : seeorang yang merasa kasihan ketika mendengar orang tua temannya meninggal dunia
5. EMPATI adalah simati yang sangat mendalam yang dirasakan oleh orang lain
Contoh : seseorang yang ikut menangis ketika mendengar orag tua temannya meninggal dunia

5. BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Menurut Gillin & Gillin ada beberapa bentuk interaksi social yaitu :
1. INTERAKSI SOSIAL BERSIFAT ASOSIATIF : proses interaksi social yang asosiatif cenderung menciptakan persatuan dan meningkatkan solidaritas diantara orang perorangan atau antara kelompok yang satu dengan klompok lain. Interaksi social yang asosiatif meliputi kerjasama, aomodasi, asimilasi dan akulturasi yang akan di jabarkn sebagai berikut :
1. KERJASAMA : adalah bergabungnya atau berinteraksinya individu2 atau sekelompok orang dengan kelopok lain untuk meencapai tujuan bersama. Dimana kerjasama itu timbul apabila mereka menyadari memiliki kepentingan yang sama. Secara umum bentuk kerjasama yaitu :
A. KERUKUNAN mencakup kegiatan yang sama mencakup gotong royong dan tolong menolong. Contoh : kerukunan antara umat beragama yang berbeda
B. BARGAINING ( TAWAR-MENAWAR ) adalah pelaksanaan perjanjian tentang pertukaran barang atau jasa antara dua oraganisasi atau dua orang atau lebih. Contoh : interaksi antara penjual dan pembeli di pasar
C. KOOPTASI ( COOPTATION ) adalah proses penerimaan unsur2 baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi. Contoh : interaksi social antara orang2 yang pro reformasi dengan orang2 yang masih pro seoharto pada saat terjadinya reformasi tahun 1998
D. KOALISI ( COALITION ) adalah kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mmpunyai tujuan bersama. Contoh : koalisi antara partai democrat, partai golkar, PKS, PAN dalam mencalonkan SBY untuk menjadi presidn RI
E. JOINT VENTURE adalah kerjasama dalam pengusahaan proyek2 tertentu. Contoh : perusahaan PT.Haji Kalla dengan PT. WIKA dalam proyek pembangunan jalan trans Parepare - Makassar
2. AKOMODASI :
Istilah akomodasi di prgunakan dalam dua arti yaitu :
1. Menunjuk pada suatu keadaan yaitu suatu keadaan keseimbangan dalam interaksi social antara orang perorangan atau kelompok dengan kelomok manusia
2. Menunjuk pada suatu proses yaitu usaha manusia untuk meredakan ketegangan atau pertentangan atau konflik untuk mencpai kestabilan dalam masyarakat
Secara umum akomodasi terjadi dalam bentuk :
A. PEMAKSAAN ( COERCION ) adalah suatu bentuk akomodasi yang berlangsung dengan cara adanya pemaksaan dari salah satu pihak yang berkuasa
Contoh : ketika terjadi konflik maka polisi sebagai pihak yang berkuasa memaksa warga masyarakat untuk menghentikan konflik. Cara polisi memaksa bisa dengan menggunakan senjata
B. KOMPROMI ( COMPROMISE ) adalah suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mngurangi tuntututannya agar tercipa penyesuaian terhadap perselisihan tersebut.
Contoh : seorang pengendara motor di tilang oleh polisi karena melanggar praturan lalu lintas lalu si pengendara motor menawarkan kompromi agar tidak di tilang dengan cara langsung membayar dengan sejumlah uang
C. ARBITRASI ( ARBITRATION ) adalah suatu cara mencapai kesepakatan dimana pertikaian atau koflik di selesaikan oleh pihak ketiga yang di pilih oleh kedua belah piak yang bertikai, ddimana pihak ketiga tersebut berhak mengambil eputusan atas peyelesaian konflik dan harus di ikuti oleh pihak yang bertikai
Contoh : wasit sebagai pihak ketiga yang memimpin pertandingan sepak bola antara Real Madrid VS Barcelona berhak mengeluarkan kartu kuning atau kartu merah atau meneukan sbuah aksi meupajan seuah pelanggaran dan harus di patuhi oleh keedua tim yang lagi bertanding
D. MEIASI ( MEDIATION ) adalah penyelesaian konflik dengan mengundang pihak ketiga yang bersifat netral yang hanya bertugas memberikan nasehat tetapi tidak berhak mengambil keputusan untuk kedua pihak yang bertikai
Contoh : kak seto sebagai pihak ke tiga melakukan mediasi antara ahmad dani dengan istrinya dalam menentukan hak asuh dari anak-anak mereka.
E. KONSILIASI ( CONCILIATION ) adalah suatu usaha uuntuk mempertemukan keinginan dari pihak-pihak yang bertikai demi mencapai tujuan bersama. Dan biasanya tertuang dalam suatu perjanjian bersama
Contoh : perjanjian Helzinsky adalah upaya konsiliasi antara pemerintah RI dengan GAM dmana berisi prjanjian bahwa GAM tidak akan menuntuk kemerdekaan apabila di berikan kebebasan untuk memiliki partai politik tersendiri dan secara khusus daerah Aceh menjalankan syariat Islam ebagai hukum yang formal
F. TOLERANSI ( TOLERANTION ) adalah bentuk akomodasi yang terjadi secara tidak sadar dan tanpa perstujuan formal
Contoh : kelas yang tidak belajar brtoleransi kepada kelas yang lagi belajar dengan tidak membuat keributan yang menganggu konsentrasi siswa yang agi belajar
G. AJUDIKASI ( ADJUDICATION ) addalah penyeleaian konflik atau pertentangan melalui lmbaga pengadilan
Contoh : perceraian Anang dan Krisdayanti di selesaikan di pengadilan agama
H. STALEMATE adalah bentuk akomodasi dimana terjadi karena kedua pihak yang bertikai mempunyai kekuatan yang seimbang. Sehingga mereka berhenti untuk bertikai
Contoh : perang antara Amerika dan Vietnam berhenti karena kekuatan mereka seimbang
3. ASIMILASI : adalah proses social yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat antara beberapa orang atau antar kelompok untuk kepentingan bersama. Unsur kebudayaan baru timbu akibat pergaulan orang-orang dari kelompok yang brlainan. Unsur kebuadayaan yang baru tersebut bereda dengan kedua kebuadayaan yang brtemu dan masuk kedalam kebudayaan
Contoh : terjadinya perkawinan campuran antara seorang laki-laki bersuku jawa kawin dengan seorang peremuan bersuku bugis dimana anak yang dihasilkan akan mengetahui kebudayaan suku bapak dan keudayaan suku ibunya.
Factor yang mendorong terjadiya asimilasi yaitu :
• Sikap toleransi
• Kesempatan yang sama di berbagai bidang
• sikap mengargai orang asing dan kebudayaannya
• sikap terbua dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
• persamaan dalam unsurunsur kebudayaan
• adanya musuh bersama dari luar
factor yang menghamat trjadinya asimilasi yaitu :
• terisolasinya suatu kbudayaan
• kurangnya pngetahuan suatu golongan tertentu mengenai kbudayaan golongan lain
• perasaan takut terhadap kebudayaan lain
• perasaan bahwa golongannyalah yag trbaik
• perbedaan ciri-ciri fisik antar kelompok
• prbedaan kpentingan anara kelompok
4. AKULTURASI : adalah suatu proses dimana kelompok manusia dengan suatu kebudayaantertentu dihadapa pada unsur kebudayaan asing yang berbeda. Unsur kebudayaan asing itu lambat laun akan diteima dan diolah kedalam kebudaaan sendiri tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan sendiri.
Contoh : masuknya alat-alat pertanian modern seperti traktor awalnya jarang digunakan oleh para petani di Indonesia tetapi lambat laun semua petani di Indonesia menggunakan mesin traktor untuk mengolah sawah
2. INTERAKSI SOSIAL BERSIFAT DISSOSIATIF : proses interaksi social yang dissosiatif cenderung menciptakan perpecahan atau merenggangkan hubugan yang terjalin baik antara orang perorangan atau antar kelopok dengan kelompok lain Interaksi social disosiatif terjadi dalam bntuk prsaingan,, kontravensi dan konflik atau prtikaian yang akan di jabarkan sebagai berikut :
1. PERSAINGAN ( COMPETITION ) adalah suatu proses yang itandai dimana stiap individu atau kelompok bersaing mencari keuntungan melalui bdang-bidang khidupan. Bentuk –bentuk prsaingan dapat di lihat dalam bentuk :
• Persaingan ekonomi. Contohnya persaigan diskon antara penjual yang satu dngan yang lain
• Persaingan kebudayaan. Contohnya persaingan antara kebudayaan orang barat engan kebudayaan indonesia
• Prsaingankedudukan dan peran. Contohnya persaingan dalam pmilu untuk menjadi walikota parepare
• Persaingan ras. Contohnya persaingan antara ras kulit hitam dengan kulit putih
2. KONTRAVENSI ( CNTRAVENTION ) adalah prose interkasi yang ditandai adanya ketidak pastian engenai diri seseorang, prasaan tidak suka yang di sembunyikan. Kebencian atau keraguan. Kontravensi juga dapat diartikan sebagai sikap mental termbunyi bisa berupa kebencian, dll terhadap orang lain atau kelopok lain
Contoh : menghasut orang lain untuk menyerang kelompok lain yang ia benci. Termasuk demonstrasi yang memprotes kelompok lain
3. PERTENTANGAN / PERTIKAIAN ( CONFLICT ) adalah suatu interaksi social imana idividu tau klompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantng pihak lawan dengan mengancam atau kekerasan. Konflik terjdi karena adadnya perbedaan kepentingan, perbeaan kebudayaan, perbedaan ciri-ciri fisik, masalah emosi dan perbedaan perilaku.
Contoh : perkelahian antar dua orang atau perang


C. KETERATURAN SOSIAL SEBAGAI HASIL INTERAKSI SOSIAL
Setiap manusia mendambakan keteraturan, ketrtiban dan damaian dalam masyrakat sesuai dengan nilai social dan norma social yang berlaku dalam masyrakat. Keteraturan social adalah suatu keadaan yang berciri hubungan social yang berlangsung antara anggota-anggota masyrakat tercermin adanya keselarasan, keserasian dan keharmnisan sesuai dngan nilai social dan norma social yang berlaku. Ada beberapa unsur keteraturan social yaitu tertib social, order, keajekan dan pola yang akan di jabarkan sebagai berikut :
1. TERTIB SOSIAL adalahgambaran tentang kondisi kehidupan suatu masyarakat yang teratur, dinamis dan aman sebagai akibat adanya hubungan yang selaras antara tindaka, norma dan nilai social dalam interaksi social.
Contoh : setiap orang mematuhi peraturan lalu lintas sehingga dijalan akan tertib dan teratur
2. ORDER adalah system norma dan nilai-nilai social yang berkembang, diakui, dan dipatuhi oleh seluruh anggota masyrakat
Contoh : peritah walikota kepada seluruh masyrakat parpare untuk membersihakan lingkungan rumah dan jalan agar parepare bisa meraih piala adipura
3. KEAJEKAN adalah gambaran suatu kondisi keteraturan social yang tetap dan relative tidak berubah sebagai hasil hubungan yang selaras antara tindakan, norma, dan nlai dalam interaksi social
Contoh : setiap siswa pergi ke sekolah tepat waktu, mnggunakan pakaian seragam yang rapi, mengikuti pelajaran dan kgiatan lain di skolah
4. POLA adalah gambaran atau corak hubungan social yang telah tetap dalam interaksi social
Contoh : seorang anak harus menghormati orang tua dan gurunya


















HUBUNGAN ANTAR SUKU BANGSA
Perspektif adalah sudut pandang atau cara memandang sesuatu fenomena atau realitas sosial secara analitik/analitis, dan macam perspektif, yaitu :
  1. evolusionisme: menjelaskan segala sesuatu di muka bumi ini berkembang/tumbuh melalui perubahan dari bemtuk yang paling sederhana menuju bentuk yang paling kompleks, bercerita bahwa masyarakat dimanapun termasuk masyarakat suku bangsa berkembang dalam tahapan-tahapan yang tidak sama/berbeda, oleh karena itu dalam sistem sosial yang lebih luas terjadi kesenjangan perkembangan. Co: banyak suku-suku pedalaman(minoritas) seperti baduy,  dll yang perkembangannya tidak sejajar dengan suku bangsa lain, karena proses eduksi yang berbeda.
  2. Struktural fungsional: untuk menjelaskan hakekat keberadaan masyarakat suku bangsa maupun kebudayaan khususnya kebudayaan suku bangsa, perspektif ini mengajarkan bahwa apapun masyarakat pada dasarnya dapat di lihat sebagai sebuah sistem(sebuah satuan yang di bentuk berdasarkan elemen-elemen tertentu) atau struktur(pola interaksi sosial yang nyata dalam satuan sosial).
  3. Interaktif: pertemuan antar 2 pelaku yang berbeda latar belakang suku bangsanya,(interaksi, konflik,kerjasama)
  4. Kelompok Multi perspektif:
Kompetisi dalam masyarakat perkotaan relatif lebih tinggi di bandingkan dengan di luar perkotaan. Kompetisi dapat menjadi prasyarat kerjasama juga dapat menjurus kepada konflik. Dalam kompetisi untuk memenangkannya di perlukan sebuah kekuatan sosial, salah satunya dengan mengaktifkan atribut-atribut kesukubangsaan.
Masyarakat adalah satuan sosial yang di bangun berdasarkan:
  1. harus memiliki satuan sosial,
  2. satuan sosial ini dapat bertahan hidup bila memiliki atau dapat mengakses sumber daya yang ada di lingkungannya;
  3. masyarakat harus dapat menyediakan seperangkat struktur(lebih dari 1 struktur), struktur sosial ini berisi norma, aturan main, peran dan status sosial yang pengungkapannya di legitimasi oleh norma-norma yang berlaku;
  4. unsur dalam masyarakat adalah pranata sosial, (lembaga adalah institusi, pranata adalah aturan-aturan yang ada dlm lembaga tsb)
Kebudayaan mempunyai posisi sendiri berbeda dengan satuan-satuan sosial lainnya. Berfungsi sebagai pedoman untuk memenuhi ragam kebutuhan hidup bagi para warganya. Kebudayaan di jadikan semacam acuan bagi kita untuk memahami, mengintrepretasikan berbagai kejadian yang ada di sekitar kita. Kebudayaan adalah sebuah fenomena yang menuntut sebuah pemahaman dalam kehadirannya. Pendekatan budaya sebagai totalitas kurang mengena, karena adanya keberagaman dari kebudayaan dan implementasinya, jadi kita melihat kebudayaan lebih baik kepada kontekstualnya. Teori cibernetika : bagaimana relasi antara kebudayaan dengan unsur-unsur yang ada di sekitarnya. Knowledge merupakan komponen dari kebudayaan, kemudian tindakan sosial merupakan aplikasi dari knowledge. Sistem artinya memiliki mekanik di dalamnya. Faktor lingkungan berperan dalam membentuk suatu suku bangsa, karena masing-masing suku bangsa memiliki lingkungan yang berbeda-beda, namun tidak dapat di katakan juga jika ada korelasi antara lingkungan dengan kebudayaan, karena suku bangsa juga dapat berpindah-pindah, sehingga lingkungannya kadang berbeda. Budaya tidak sama dengan kebudayaan, budaya lebih kepada aspek tindakan sosial, jika kebudayaan lebih cenderung sebagai ide.
Konflik antar suku bangsa tidak terjadi serta merta langsung karena perbedaan budaya, namun bertahap dari konflik kecil yang merambat kepada penggalangan solidaritas kelompoknya masing-masing sehingga kemudian muncul kesuku bangsaan dalam konflik tersebut. Jadi konflik muncul lebih kepada ke tidak mampuan mengatur keragaman dalam suku bangsa.
Masyarakat majemuk adalah sebuah corak masyarakat yang di dalamnya ada sejumlah kelompok dimana anggota masyarakat majemuk ini berbaur satu dengan yang lain tapi tidak bersatu. Kemajemukan ini di samping di cirikan adanya perbedaan golongan juga di tandai adanya hubungan yang sinergis antar kelompok yang ada.Di samping beragam, kelompok ini juga mempunyai hubungan yang baik satu dengan yang lain. Masyarakat majemuk menyimpan potensi konflik yang besar karena adanya ketimpangan-ketimpangan di dalamnya. Posisi suku bangsa berada di tataran paling bawah dalam dominasi kekuasaan pemerintah nasional, sehingga banyak hal-hal budaya dari suku bangsa yang tertekan, dan ini yang dapat menimbulkan konflik. Dalam masyarakat majemuk, selalu terdapat satu kelompok atau suku bangsa yang dominan di bandingkan dengan yang lain.
Ada juga istilah heterogen, namun heterogenitas adalah pembicaraan tentang keanekaragaman di tingkat lokal(kab, kota, prop), sedangkan majemuk lebih pada tataran suatu negara. Terdapat 3 respon suku bangsa terhadap sistem nasional, yaitu:
- mengintegrasikan diri dengan sistem nasional
- menghindari atau membuat batas-batas dengan sistem nasional
- mengasingkan diri dari sistem nasional.
Sukubangsa adalah golongan sosial askriptif. Golongan sosial yang didapat begitu saja oleh seseorang bersama dengan kelahirannya yang mengacu pada
1.         kesukubangsaan orang tua yang melahirkannya, dan/atau
2.         daerah asal tempat dia dibesarkan sehingga dewasa.
Sukubangsa ada karena adanya pengakuan atau saling mengakui diantara pelaku dari dua atau lebih sukubangsa. Sebagai golongan sosial sukubangsa ditandai oleh ciri-cirinya yang berbeda antara satu sukubangsa dari sukubangsa lainnya. Ciri-ciri yang diacu untuk jatidiri sukubangsa mencakup ciri-ciri fisik (ciri-ciri ras atau ciri-ciri tubuh), gerak tubuh dan mimik muka, bahasa dan dialek bahasa, kebudayaan dan ungkapan-ungkapan budaya (terutama kebudayaan material, seperti pakaian, rumah, dsb.), dan sikap-sikap serta kepribadian dari para anggota sukubangsa yang bersangkutan yang mencerminkan nilai-nilai budaya dari sukubangsanya.
Setiap orang mempunyai sejumlah jatidiri karena dia tergolong dalam sejumlah golongan sosial, termasuk jatidirinya yang askriptif (sukubangsa, umur, dan jenis kelamin). Dalam setiap interaksi yang dilakukan oleh pelaku hanya satu atau dua jatidiri saja yang dimunculkan dan digunakan atribut dalam interaksi, sedangkan sejumlah jatidiri lain yang dipunyainya disimpan dalam pengetahuan dan keyakinannya. Atribut berfungsi sebagai sumber pengakuan atas latar belakang suku bangsa seseorang yang merupakan sumber pengakuan bagi jatidiri, jadi atribut tidak sama dengan jatidiri / identitas. Atribut muncul dari kebudayaan suku bangsa yang bersangkutan sehinga persperktif kebudayaan harus dipahami. Kemunculan dan penggunaan sesuatu jatidiri tergantung pada corak interaksinya. Begitu juga sesuatu corak interaksi muncul dan ada tergantung pada para pelaku atau salah satu pelaku untuk melakukan sesuatu corak interaksi yang diinginkan. Misalnya, bila pelaku dari dua sukubangsa yang berbeda menginginkan hubungan diantara keduanya sebagai hubungan antar-sukubangsa, maka interaksi sosial yang berlangsung adalah antara pelaku dari dua sukubangsa yang berbeda yang karena itu coraknya adalah interaksi sukubangsa. Atau bila pelaku dari dua sukubangsa tersebut menginginkan interaksi yang berlangsung adalah antara majikan dan pekerja, maka corak interaksinya adalah interaksi kerja.
Interaksi terwujud dalam struktur. Ada dua macam strukur, yaitu struktur dan struktur sosial. Konsep struktur adalah konsep yang berlaku umum, sedangkan konsep struktur sosial digunakan untuk menunjukkan hasil atau konfigurasi dari adanya hubungan-hubungan sosial. Struktur adalah bangunan saling hubungan diantara status-status dan peranan-peranan. Dalam hubungan antar-sukubangsa, yang biasanya berlangsung adalah hubungan antar-peranan dari pelaku dengan mengacu pada hubungan antar-status yang secara adat atau konvensi sosial diakui coraknya. Dalam hubungan antar-peranan, para pelaku mempunyai kebebasan dalam batas-batas tertentu untuk menjalankan peranan-peranan yang diinginkan dalam kaitan tawar-menawar dengan pelaku lainnya. Hal ini berbeda dari yang berlaku dalam struktur kerja, seperti yang berlaku di dalam sebuah organisasi/instansi pemerintah, dimana siapa yang memberi perintah dan siapa atau siapa-siapa yang menerima perintah dan menjalankan tugas-tugas tidak dapat ditawar oleh para pelakunya.
Sebagai golongan sosial, sukubangsa mewujudkan dirinya dalam bentuk masyarakat, komuniti, dan kelompok. Contoh dari masyarakat sukubangsa adalah sukubangsa Jawa yang hidup menempati Jawa Tengah dan Jawa Timur serta berbagai wilayah lainnya di Indonesia, dsb. Contoh dari komuniti sukubangsa adalah 'dusun', 'dukuh', 'banjar', dsb. Contoh dari kelompok sukubangsa adalah perkumpulan sukubangsa orang Jawa, Batak, Minagkabau di tempat perantauan, seperti di Jakarta, dsb. Juga kelompok bisnis (Warung Tegal, Rumah makan Padang, dsb.), kelompok preman, kelompok kriminal, kelompok kesenian, dsb. Seringkali istilah kelompok sukubangsa juga dimaksukan sama artinya dewngan masyarakat sukubangsa. Sukubangsa sebagai masyarakat atau kelompok, mempunyai ciri-ciri:
(1)       Sebuah satuan kehidupan yang secara biologi mampu berkembang biak dan lestari.
(2)       Mempunyai kebudayaan serta pranata-pranata yang dimiliki bersama, yang merupakan pedoman bagi kehidupan mereka dalam menghadapi dan memanfaatkan lingkungan beserta isinya, yang secara umum kebudayaan sesuatu sukubangsa itu berbeda coraknya dari yang dipunyai oleh kelompok atau masyarakat sukubangsa lainnya.
(3)       Keanggotaan dalam kelompok sukubangsa bercorak askriptif, yaitu keanggotaan yang didapat oleh seseorang bersama dengan kelahirannya,
yang mengacu pada jatidiri sukubangsa atau kesukubangsaan orang tua yang melahirkannya, dan/atau mengacu pada daerah asal tempat dia dibesarkan sehinggadewasa.
Masyarakat sukubangsa biasanya bertetangga dengan masyarakat atau masyarakat-masyarakat sukubangsa lainnya. Hubungan diantara anggota-anggota masyarakat sukubangsa yang bertetangga ini dapat terwujud sebagai hubungan konflik dan dapat pula terwujud sebagai hubungan kerjasama. Dalam hal terjadinya hubungan kerjasama diantara anggota-anggota sukubangsa yang bertetangga, biasanya terwujud alam bentuk pertemanan, bisnis dan perdagangan, dan juga hubungan perkawinan. Hubungan perkawinan yang ada menghasilkan adanya hubungan kekerabatan diantara anggota-anggota sukubangsa yang bertetangga. Hubungan kekerabatan ini dapat menjadi landasan bagi berbagai bentuk kerjasama dan ikatan sosial, politik, dan ekonomi diantara sukubangsa yang bertetangga.
Sejarah manusia di muka bumi ini didominasi oleh sejarah penjajahan oleh bangsa-bangsa Eropa Barat. Kepulauan Nusantara, yang dihuni oleh berbagai masyarakat dan kelompok sukubangsa telah dipersatukan dan dikuasai oleh Belanda menjadi bangsa Hindia Belanda dalam sebuah negara jajahan Hindia Belnada, yang secara nasional diperintah oleh Belanda. Corak masyarakat-masyarakat dan kelompok-kelompok sukubangsa yang semula bebas merdeka atau dalam keadaan saling konflik atau saling bekerjasama diantara sesama mereka, setelah dijajah mereka itu secara bersama dan keseluruhan menjadi harus tundukpada pemerintah Belanda dan menjadi sebuah bagian dari masyarakat majemuk Hindia Belanda
Kesukubangsaan adalah identitas atau jatidiri sukubangsa yang dipunyai oleh seseorang atau sekelompok orang yang karena seseorang atau sekelompok orang tersebut mengaku sebagai termasuk dalam sesuatu golongan sukubangsa dan diakui oleh orang atau sekelompok orang dari sukubangsa lainnya. Jatidiri sukubangsa dengan demikian adalah pengenalan diri sendiri dan/atau pengakuan terhadap seseorang lainnya sebagai termasuk dalam sesuatu golongan sukubangsa. Pengakuan tersebut dilakukan berdasarkan atas ciri-ciri sukubangsa yang merupakan sebuah satuan atribut-atribut yang menandainya sebagai termasuk dalam sesuatu sukubangsa yang membedakannya dari orang lain yang termasuk dalam sukubangsa yang lain.
Kesukubangsaan atau jati diri sukubangsa muncul dan ada dalam interaksi. Tidak semua interaksi memunculkan kesukubangsaan. Corak sebuah interaksi ditentukan oleh corak dan peranan-peranan yang dijalankan oleh para pelaku yang ada dalam interaksi dan dari diadakannya interaksi. Dalam setiap interaksi para pelaku memerankan jatidiri yang berbeda, sebab bila jatidirinya sama maka interaksi tidak mungkin dapat dilangsungkan. Karena itu bila jatidiri sukubangsa dari dua orang pelaku itu sama, maka masing-masing akan harus mengacu pada jatidiri yang lain agar mereka dapat melangsungkan interaksi.
Kesukubangsaan ataujatidiri sukubangsa adalah jatidiri askriptif yang tidak dapat dibuang oleh pelakunya, karena jatidiri ini akan menempel seumur hidup pada dirinya bersama dengan kelahirannya. Bila kesukubangsaan tidak digunakan dalam sesuatu interaksi maka jatidiri ini disimpan dan digunakan dalam interaksi dimana kesukubangsaan harus dimunculkan dan diperankan dalam interaksi tersebut.
Pengaktifan kesukubangsaan biasanya dilakukan dalam dan untuk kepentingan kebersamaan atau untuk solidaitas dalam persaingan atau konflik dengan kelompok sukubangsa lain. Dalam persaingan atau konflik, kesukubangsaan biasanya diaktifkan dalam upaya untuk dapat membedakan siapa 'kami' dari 'mereka', untuk dapat menentukan siapa 'kawan' dan siapa iawan'. Pengaktifan kesukubangsaan dilakukan dengan mempamerkan seperangkat atribut yang menjadi ciri dari keusukubangsaan masing-masing.
Dalam masyarakat perkotaan Indonesia dewasa ini, berkembang berbagai waning makan, rumah makan, dan restoran yang menyajikan selera makanan darin berbagai sukubangsa di Indonesia. Begitu juga munculnya berbagai bentuk petunjukan kesenian, barang-barang kerajinan yang merupakan ungkapan selera kesukubangsaan. Dengan kata lain, para pebisnis ini melihat peluang bisnis yang menguntungkan dengan cara mengaktifkan selera kesukubangsaan. Sebetulnya pengaktifan selera makanan ini telah dirintis oleh pebisnis Cina dengan makanan cinanya, dan dirintis oleh pebisnis Padang restoran padang makanan padangnya.
Sebagai penutup patut dicatat bahwa kesukubangsaan dalam sejumlah interaksi tidak berfungsi karena digantikan oleh jatidiri keagamaan, yaitu jatidiri yang acuan kemunculannya adalah keyakinan keagamaan dari parapelakunya. Jatidiri keagamaan dapat melibakan anggota-anggota dari sejumlah sukubangsa yang berbeda. Penggeseran kesukubangsaan menjadi jatidiri keyakinan keagamaan biasanya berlangsung dalam interaksi-interaksi yang berlangsung dalam suasana keyakinan keagaman tersebut, dan dapat juga berlangsung dalam suasana-suasana bisnis yang mengaktifkan selera keagamaan, dan dalam konflik sosial yang melampaui batas-batas konflik antar-sukubangsa.
(di himpun dari berbagai sumber dan referensi saat kuliah HASBA di PTIK)

1 komentar:

  1. Merkur 37c Long Handle Double Edge DE Safety Razor
    Merkur 37c Long Handle Double Edge DE Safety Razor micro touch titanium trim where to buy (570) · Comes 2020 edge titanium with the "Full HD", "CAD" 2014 ford focus titanium hatchback head · Adjustable for your blade exposure. · The head is  how to get titanium white octane Rating: 5 · ‎2 edc titanium reviews · ‎$61.70 · ‎In stock

    BalasHapus